League of Heroes
Setelah sekitar 3 menit memainkan League of Heroes saya langsung teringat dengan DevilDark karena kedua game ini mempunyai gameplay yang sangat mirip. Pada dasarnya League of Heroes adalah game hack and slash berbasis misi, jadi kamu akan melawan musuh misi per misi dan tidak dapat berjalan bebas di Map.
Hampir tidak ada cerita dalam game ini sehingga tidak banyak juga yang saya bisa ceritakan, tapi mari kita lihat gameplaynya secara seksama. Begitu kamu memulai game ini kamu akan diberikan sebuah tokoh yang berpenampilan sangat sederhana. Kamu kemudian akan diberikan panduan secara singkat untuk bernavigasi dan membeli equipment atau potion.
Selama kamu tidak menjalani misi maka kamu akan diam disebuah desa, walaupun dikatakan desa tetapi hanya ada 3 orang disana yaitu penjual armor, penjual potion dan pemberi quest. FYI semua orang ini ternyata diperankan voice actornya oleh orang yang sama. So tidak banyak yang bisa kamu lakukan di desa ini. Setelah familiar dengan kontrolnya yang cukup mudah dimana D-Pad kiri untuk bergerak dan action di kanan untuk memukul maka kamu siap untuk menemui pemberi quest.
Pemberi quest ini akan memberikan kamu sejumlah koin jika kamu berhasil memenuhi quest yang dia berikan seperti membunuh 10 musuh, berbicara kepada NPC dan lainnya. Setelah melihat quest apa yang bisa kamu penuhi maka kamu dapat berjalan keluar desa dan kamu akan daerah-daerah lain yang juga membutuhkan pertolongan kamu. Cukup klik di desa yang kamu inginkan maka otomatis kamu akan berada disana dan siap menghabisi semua musuh di area tersebut dan setelah semua musuh mati maka kamu dapat memilih untuk kembali ke desa.
Untuk sistem pertarungannya sendiri sebenarnya cukup simple, kamu cukup menghindar lalu memukul pada saat yang tepat. Biasanya kalau kamu benar-benar cekatan kamu bisa menghindari semua serangan mereka, karena biasanya tandanya cukup jelas dan lambat sehingga kamu bisa berjalan dulu kebelakang mereka dan lalu menyerang. Sayangnya sepanjang yang saya mainkan tidak ada sistem skill tree sehingga tidak akan ada skill yang bisa kamu gunakan sama sekali.
Setiap kali kamu berhasil memukul musuh maka musuh akan menjatuhkan koin dan bintang. Koin berfungsi untuk ugprade senjata dan membeli potion sedangkan bintang berfungsi untuk menambah experience level. Jadi jika kamu tidak mengambil bintang maka kamu tidak akan naik level walaupun kamu membantai 1000 musuh sekalipun. Selain itu ada juga mata uang IAP yang berupa diamond, tapi terkadang dalam beberapa misi kamu juga akan diberikan diamond.
Untuk urusan graphic sebenarnya saya cukup suka dengan gaya yang digunakan League of Heroes. Tidak 3D tapi mempunyai sentuhan kartunis yang fun. League of Heroes juga mempunyai sistem cuaca yang sesuai dengan keadaan asli dimana kamu bermain. Jadi jika sedang hujam maka gamenya juga akan ikut Hujan. Keren sih tapi bagi Indonesia yang hanya mempunyai 2 musim maka kemungkinannya kamu akan berhenti bermain sebelum pergantian musim terjadi :D.
So far League of Heroes terlihat fine dan cukup seru, tapi ada bagian yang belum saya ceritakan. League of Heroes menggunakan sistem energy untuk menjalankan misi yang artinya kamu tidak dapat bermain sesering yang kamu inginkan. Kebanyakan misi hanya menggunakan 1 energy sedangkan boss fight bisa menggunakan 5 energy. Setiap 10 menit kamu akan diberikan 1 energy. Kurang cepat? Well toko IAP siap menanti. Sebuah pendekatan yang wajar dengan game Freemium, akan tetapi League of Heroes juga menggunakan iklan didalam gamenya dan ini yang membuat saya sedikit “ilfil”.
Bagi kamu yang tidak keberatan dengan grinding, IAP, dan juga Iklan maka silahkan langsung download di bawah. Sedangkan bagi kamu yang tidak cocok dengan game ini silahkan browsing review kita yang lain. Game ini tergolong boleh dimainkan tetapi juga tidak rugi jika dilewatkan.